Senin, 12 Desember 2011

SISTEM POLITIK INDONESIA


 


 


 

" Tipe-tipe Budaya Politik "


 



 


 

NAMA         : NASRULLAH

NPM             : 201010152

PRODY         : ILMU PEMERINTAHAN

MATA KULIAH : SISTEM POLITIK INDONESIA

DOSEN          : M. JEN LATUCONSINA


 


 


 

UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON

KAMPUS C MASOHI

2011

Tipe-tipe Budaya Politik

  • Budaya Politik Parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah.

Budaya politik suatu masyarakat dapat di katakan Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik (social, politik, ekonomi dan budaya) mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. dalam masyarakat ini tidak ada peran politik yang bersifat khusus. Kepala suku, kepala kampung, kyai, atau dukun,yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat politis, ekonomis atau religius.

  • Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif.

Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan subyek jika terdapat frekwensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Namun frekwensi orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan.

Para subyek menyadari akan otoritas pemerintah dan secara efektif mereka di arahkan pada otoritas tersebut. Sikap masyarakat terhadap sistem politik yang ada ditunjukkan melalui rasa bangga atau malah rasa tidak suka. Intinya, dalam kebudayaan politik subyek, sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah.

  • Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi.

Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi aktif dalam proses politik yang berlangsung. Masyarakat cenderung di arahkan pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi mereka terhadap peran tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.


 


 


 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Amin, Buku Tentang politik, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.

PT Goechi Citra Persada. (2004). Party Website Development. Membangun Website Partai, Membangun Komunitas dan Simpatisan Online Partai (internet). Jakarta: PT Goechi Citra Persada. Tersedia dalam: http://www.goechi.com/webpartai.html (diakses 9 Maret 2011).

FUNGSI DAN IMPLEMENTASI PARTAI POLITIK


 


 


 

" Fungsi dan Implementasi Partai Politik "


 



 


 

NAMA         : NASRULLAH

NPM             : 201010152

PRODY         : ILMU PEMERINTAHAN

MATA KULIAH : SISTEM POLITIK INDONESIA

DOSEN          : M. JEN LATUCONSINA


 


 


 

UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON

KAMPUS C MASOHI

2011

Fungsi dan Implementasi Partai Politik    :

  • Partai sebagai sarana komunikasi politik.

    Partai menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat. Partai melakukan penggabungan kepentingan masyarakat (interest aggregation) dan merumuskan kepentingan tersebut dalam bentuk yang teratur (interest articulation). Rumusan ini dibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan penguasa atau usulan kebijakan yang disampaikan kepada penguasa untuk dijadikan kebijakan umum yang diterapkan pada masyarakat.

  • Partai sebagai sarana sosialisasi politik.

    Partai memberikan sikap, pandangan, pendapat, dan orientasi terhadap fenomena (kejadian, peristiwa dan kebijakan) politik yang terjadi di tengah masyarakat. Sosialisi politik mencakup juga proses menyampaikan norma-norma dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bahkan, partai politik berusaha menciptakan image (citra) bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum

  • Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik.

    Partai politik berfungsi mencari dan mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai.

  • Partai politik sebagai sarana pengatur konflik.

    Di tengah masyarakat terjadi berbagai perbedaan pendapat, partai politik berupaya untuk mengatasinya. Namun, semestinya hal ini dilakukan bukan untuk kepentingan pribadi atau partai itu sendiri melainkan untuk kepentingan umum.


     

Namun sejauh ini, fungsi pendidikan politik parpol belum menunjukkan hasil yang signifikan bagi peningkatan kesadaran politik masyarakat. Justru partai politik menuai kritik. Karena parpol cenderung mengutamakan kepentingan kekuasaan atau kepentingan para elit parpol ketimbang kepentingan untuk memajukan masyarakat, bangsa dan negara. Ironisnya, pendidikan politik yang kerap dikumandang para elit parpol hanya sebuah slogan tak bermakna. Kondisi ini menuntut setiap partai politik untuk mengoreksi sejauhmana orientasi dan implementasi visi dan misi parpol secara konsisten dan terus-menerus.

Parpol untuk saat ini hanya bermanfaat buat anggotanya saja, terutama yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD/DPR, DPD, calon bupati/walikota, karena kendaraan mereka hanya dengan partai politik.

Buktinya, dalam sidang-sidang pembahasan suatu undang-undang pasti akan memakan waktu yang panjang sekali, karena tiap2 anggota DPR/DPRD selalu mendahulukan kepentingan, partainya, bukan kepentingan bangsa.

    
 


 


 

DAFTAR PUSTAKA

Amal, Ichlasul. "Teori-Teori Mutakhir Partai Politik".PT Tiara Wacana, Yogyakarta. 1996

Budiarjo,Mariam ."Partisipasi dan Partai Politik".Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,1998.

.Dasar-Dasar Ilmu Politk. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.

Surbakti, Ramlan. "Memahami Ilmu Poltik". Grasindo, Jakarta, 1992.